Macam-macam Dialek Minangkabau dan Fonologi dan Ejaannya



1.    Macam-macam dielek Minangkabau ?
No
Macam-macam Dialek Minangkabau
Wilayah
Keterangan
1
Dialek Pancung Soal
Bagian Selatan Kab. Pesisir Selatan

2
Dialek Kubung Tugo Baleh
Kab. Solok, Kota Madya Padang, dan bagian Utara Pesisir Selatan

3
Dialek Pariaman
Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, dan bagian Barat Kabupaten Agam

4
Dialek Pasaman
Bagian Barat dan Selatan Kab. Pasaman

5
Dialek Mapat Tunggul
Bagian Timur Kab. Pasaman

6
Dialek Rao-Talu
Bagian Utara Kab. Pasaman

7
Dialek Sinurut
Bagian Utara dan Barat Kab. Pasaman

8
Kelompok dialek Tanah Datar
Tanah Datar
Penelitian belum dilakukan terhadap penduduk asli
9
Kelompok dialek Agam
Agam

10
Kelompok dialek Lima Puluh Kota
Lima Puluh Kota

11
Dialek Muko-muko
Bagian Utara Provinsi Bengkulu
Daerah ini diluar daerah Provinsi Sumatra Barat
12
Dialek Kerinci-Jambi
Bagaian Utara dan Barat Provinsi Jambi

13
Dialek Kampar
Provinsi Riau

14
Dialek Natal
Sepanjang Pantai Barat  Provinsi sumatra Utara

15
Dialek Tapak Tuan
Sepanjang pantai Barat Provinsi Aceh

16
Dialek Negeri Sembilan
Malaysia



2.      Fonologi dan ejaan Minangkabau (berapa jumlah vokal dan bagaimana posisinya, berapa jumlah konsonan dan bagaimana jumlah posisinya, berapa jumlah diftong dan bagaimana posisinya, apa-apa saja deret vokal dan konsonan Minangkabau, dan bagaiman klusternya) !

a.       Vokal
Jumlah vokal dalam Bahasa Minangkabau adalah 5, yaitu :
1)    Fonem /i/  merupakan vokal tinggi-depan. Diucapkan dengan kedua bibir.
Posisinya seperti berikut :
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/i/
itiak  (itik)
lidih (lidi)
laki
/i/
induak (induk)
bini (istri)
bini (istri)

2)   Fonem /u/ merupakan vokal tinggi-belakang. Diucapkan dengan ke dua bibir agak maju ke depan dan agak membundar, sedangkan belakang lidah meninggi. Posisinya seperti berikut :
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/u/
usaho (usaha)
bisuak (besok)
bulu (bulu)
/u/
uda (abang)
buyuang (buyung)
Pintu

3)   Fonem /e/ merupakan vokal sedang-depan. Diucapkan dengan daun lidah dinaikkan, tetapi agak rendah dari /i/. Bentuk bibir netral. Posisinya seperti berikut :
Fonem

Awal

Tengah

Akhir
/e/

egang (tarik)

kencong (tidak lurus)

teke  (jitak)
/e/

embe (ember)

gesek (gesek)

embe (ember)

4)   Fonem /o/ merupakan vokal sedang-belakang. Diucapkan dengan bentuk bibir kurang bundar. Posisinya seperti berikut :
Fonem

Awal

Tengah
Akhir
/o/

onggok (tumpukkan)

lalok (tidur)
tigo (tiga)
/o/

oleang (oleng)

sobok (temu)
bilo (kapan)

5)   Fonem /a/ merupakan vokal rendah-tengah. Dicupkan dengan bagian tengah lidah agak merata dan mulut terbuka lebar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/a/
anam (enam)
bagak (berani)
tangka (keras kepala)
/a/
alang (elang)
basak (basah)
beda (beda)


  1. Konsonan
Jumlah konsonan dalam Bahasa Minangkabau adalah 19, yaitu :
1)   Konsonan hambat bilabial takbersuara /p/ dilafalkan dengan biibir bawah tertutup rapat,  udara dari paru-paru tertahan sampai katupan bibir dilepaskan, dan pita suara tidak bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/p/
padusi (perempuan)
kapalo (kepala)
siap (siap)
/p/
paga (pagar)
kapa (kapa)


2)   Konsonan hambatbilabial bersuara /b/ dilafalkan dengan biibir bawah tertutup rapat,  udara dari paru-paru tertahan sampai katupan bibir dilepaskan, dan pita suara begetar.
Fonem
Awal

Tengah
Akhir
/b/
balah (belah)

sumbek (sumbat)
rabab (rabab)
/b/
badan (badan)

kambie (kelapa)


3)   Konsonan hambat alveolar takbersuara /t/ dilafalkan dengan menempelkan ujung lidah pada ujung gusi untuk menahan udara dari paru-paru dan kemudian melepaskan udara itu.  Pita suara tidak begetar.

Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/t/
tirih (tiris)
bateh (batas)
tomat (tomat)
/t/
tumbuah (tumbuh)
tutuik (tutup)


4)      Konsonan hambat alveolar bersuara /d/ dilafalkan dengan menempelkan ujung lidah pada ujung gusi untuk menahan udara dari paru-paru dan kemudian melepaskan udara itu. Pita suara tidak bergetar.

Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/d/
dapue (dapur)
dadak (dedak)

/d/
dindiang (diding)
badak (badak)


5)      Konsonan hambat palatal takbersuara /c/ dilafalkan dengan daun lidah ditempelkan pada langit-langit keras untuk menghambat udara dari paru-paru dan kemudian dilepaskan. Pita suara tidak bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/c/
cukik (cukup)
bancah (lumpur)

/c/
cecak (cicak)
gaca (encer)


6)      Konsonan hambat palatal bersuara /j/  dilafalkan dengan daun lidah ditempelkan pada langit-langit keras untuk menghambat udara dari paru-paru dan kemudian dilepaskan. Pita suara bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/j/
jariang  (jengkol)
Jijok (jijik)

/j/
jijok (jijik)
gajah (gajah)


7)      Konsonan hambat velar takbersuara /k/ dilafalkan dengan menempelkan belakang lidah dengan langit-langit lunak sehingga udara terhambat di sini dan kemudian dilepaskan secara mendadak. Pita suara tidak bergetar.



Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/k/
kambiang (kambing)
cakak (kelahi)
cakak (kelahi)
/k/
kada (borok)
cukuik (cukup)
batiak (pepaya)

8)      Konsonan hambat velar bersuara /g/ dilafalkan dengan menempelkan belakang lidah dengan langit-langit lunak sehingga udara terhambat di sini dan kemudian dilepaskan secara mendadak. Pita suara bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/g/
gadang (besar)
bagak (berani)

/g/
gapuak (gemuk)
paga (pagar)


9)      Konsonan hambat glotal takbersuara /q/ dilafalkan dengan kedua pita suara merapat untuk menghambat udara dari paru-paru dan kemudian dibuka secara tiba-tiba.
10)  Konsonan frikatif alveolar takbersuara /s/ dilafalkan dengan menempelkan anak lidah pada anak gusi sambil melepaskan udara lewat samping lidah sehingga menimbulkan bunyi desis. Pita suara tidak bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/s/
sagan (segan)
basah (basah)
tas (tas)
/s/
sampik (sempit)
busa (busa)


11)  Konsonan frikatif alveolar bersuara /z/ dilafalkan dengan menempelkan anak lidah pada anak gusi sambil melepaskan udara lewat samping lidah sehingga menimbulkan bunyi desis. Pita suara bergetar.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/z/
zaman (zaman)
azan (azan


12)  Konsonan frikatif glotal takbersuara /h/ dilafalkan dengan melewatkan arus udara pada pita suara yang menyempit sehingga menimbulkan bunyi desis, tanpa ada hambatan di tempat lain.


Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/h/
haram (haram)

rumah (rumah)

hak (hak)



13)  Konsonan nasal bilabial /m/ dilafalkan dengan kedua bibir dikatupkan, kemudian udara dilepas melalui rongga hidung.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/m/
maha (mahal)
rumah (rumah)
dendam (dendam)
/m/
murah (murah)
damam (demam)
damam (demam)
                                                                      
14)  Konsonan nasal alveolar /n/ diucapkan dengan menempelkan ujung lidah pada gusi untuk menghambat udara dari paru-paru, udara itu kemudian dikeluarkan lewat rongga hidung.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/n/
namo (nama)
mano (mana)
makan (makan)
/n/
nikah (nikah)
mandi (mandi)
dukun (dukun)

15)  Konsonan nasal palatal /ῇ/terjadi karena depan lidah naik dan menempel pada langit-langit sehingga menahan udara di paru-paru, kemudian dikeluarkan melalui rongga hidung sehingga terjadi persengauan.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/ῇ/
ῇamuak (nyamuk)
maai (meai)

/ῇ/
ῇamak (semak)



16)  Konsonan nasal velar /η/ terjadi karena belakang lidah naik menempel pada langit-langit lunak dan kemudia udara dilepaskan melalui hidung.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/η/
ηaku (ngaku)
ηaηik (nyamuk)

/η/
ηaηik (nyamuk)



17)  Konsonan getar alviolar /r/ adalah konsonan bersuara yang dibentuk dengan ujung lidah naik dan menempel pada gusi, kemudian menghembuskan udara sehingga lidah tersebut secara berulang-ulang menempel pada gusi dan menempel pada gusi.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/r/
raso (rasa)
baro (bara)
gambar (gambar)
/r/
ranggang (renggang)
buruak (buruk)


18)  Konsonan leteral alveolar /l/ adalah konsonan yang dibentuk dengan menaikkan daun lidah dan menempelkan pada gusi dan mengeluarkan udara melewati samping lidah.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/l/
lamo (lama)
halal (halal)
halal (halal)
laki (laki)
balai (pasar)


19)  Semivokal bilabial /w/ bersuara dan dilafalkan dengan mendekatkan kedua bibir tanpa menghalangi udara yang menghembus dari paru-paru.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/w/
wali (wali)
kawan (kawan)


20)  Semivokal palatal /y/ bersuara dan dibentuk dengan mendekatkan depan lidah pada langit-langit keras, tetapi tidak sampai menghambat udara yang keluar dari paru-paru.
Fonem
Awal
Tengah
Akhir
/y/
yakin (yakin)
kayo (kayo)



c.       Diftong
Jumlah diftongdalam bahasa Minangkabau ada 7, yaitu :
1.         Diftong [ai] dapat mengisi posisi
Diftong
Tengah
Akhir
[ai]
Kambiaη (kambing)
adiae (adil)
                                                                                             

2.    Diftong [ua] dapat mengisi posisi
Diftong
Tengah
Akhir
[ua]
gapuak (gemuk)
taduah (teduh)

3.    Diftong [ea] dapat mengisi posisi

Diftong
Tengah

[ea]
Geleang (geleng)

teleang (teleng)

4.    Diftong [ui] dapat mengisi posisi
Diftong

Tengah
[ui]

luruih (lurus)

taruih  (terus)
5.    Diftong [oi] dapat pada kata ‘oi’ yang bararti ‘hai’.
6.    Diftong [au] dapat mengisi posisi
Diftong
Akhir
[au]
lampau (lampau)
suarau  (mushola)
kabau (kerbau)
lapau (kedai)

7.    Diftong [ai] dapat mengisi posisi akhir seperti gulai (gulai), tapai (tape), tupai (tupai), dan lain-lain

d.      Deretan Vokal
Deretan vokal pada Bahasa Minangkabau adalah sebagai berikut :




Deretan Vokal
Lafal

Ejaan
Arti dalam bahasa Indonesia
/a a/
/baa/

baa
bagaimana
/Rabaa/

rabaa
Rabu
/a i/
/pai/

pai
pergi
/paiq/

paik
pahit
/a u/
/daun/

daun
Daun
/pulau/

pulau
pulau
/bau/

bau
bau
/a o/
/baoq/

baok
bawa
/rao/

rao
Rao
/a e/
/bae/

bae
pukul
/gaeq/

gaek
tua
/e a/
/tea/

tea
bodoh
/leaq/

leak
lamban
/e o/
/beo/

beo
beo
/seo/

seo
sewa
/i u/
/piutang/

piutang
piutang
/i o/
/tioq/

tiok
tiap
/cioq/

ciok
ciap
/i a/
/bia/

bia
biar
/sia/

sia
siapa
/i i/
/diimbau/

diimbau
dihimbau
/diinjaq/

diinjak
diinjak
/u o/
/suoq/

suok
kanan
/kuoq/

kuok
kuap
/u i/
/bui/

bui
bui
/tui/

tui
Tui
/u e/
/kue/
kue
Kue
/bueq/
buek
buat
/u a/
/buah/
Buah
buah
/jua/
jua
juga
/doa/
doa
doa
/loaq/
loak
loak



e.       Deretan Konsonan
Dalam bahasa Minangkabua tidak ada gugus konsonan. Tapi yang ada deretan konsonan. Berikut beberapa deretan konsonan, yaitu sebagai berikut :
1.    /mp/ : /ampek/ (empat), /tampa/ (tampar), dan /impi?/ (himpit).
2.    /mb/ :/sambilan/ (sembilan), /samba/ (sambal), /amba/ (hambar), dan /ambo/ (saya).
3.    /nt/ : /sabanta/ (sebentar), /lanteh/ (lantas), /nanti/ (nanti), dan /lantai/ (lantai).
4.    /nd/ : /randaη/ (rendang) dan /inda?/ (tidak),
5.    /nc/ : /ranca?/ (cantik), /lonceang/ (lonceng), /lonce?/ (loncat), dan /kunci (kunci).
6.    /nj/ : /anjuaη/ (anjung), /anjiaη/ (anjing), /anjak/ (minggir), dan /injak/ (pijak).
7.    /ηk/ :/tuηku/ (tungku), dan /boηka/ (bongkar), dan /aηku/ (engkau).
8.    /ηg/ : /taηga/ (tangga), /tiηga/ (tinggal), /uηgeh/ (burung), dan /toηgak/ (tonggak).
9.    /ns/ : /sansai/ (sengsara), dan /insan/ (insan).