Pulau Angso Duo



Pulau Angso Duo berada di wilayah Kota Pariaman, sekitar 65 kilometer dari Kota Padang, ibu kota Sumatera Barat. Untuk menuju pulau ini harus melalui Pantai Gandoriah. Menuju Pantai Gandoriah, bisa menggunakan sepeda motor, mobil, atau kereta api.
Jika memilih kereta api, dengan harga tiket ekonomi Rp 4.000 dari Stasiun Simpang Haru atau Stasiun Tabing, Kota Padang, kita dapat bonus disuguhi lansekap ranah Minangkabau berupa perbukitan, sungai, persawahan sepanjang perjalanan, hingga Stasiun Kereta Pariaman. Selanjutnya, cukup berjalan kaki satu menit ke Pantai Gandoriah.
Dari Pantai Gandoriah menyebrang ke Pulau Angso Duo menggunakan perahu motor selama 10-15 menit dengan biaya Rp 35.000 per orang pergi-pulang. Penyeberangan terakhir menuju Angso Duo pukul 15.00, sementara untuk pulang pukul 18.00.
Di pulau ini kita dapat bercengkerama sambil memandang laut lepas di pinggir pantai, di bawah pohon rindang, atau di warung kecil di sana. Ada yang berenang, bermain pasir, atau mencoba wahana yang ada, seperti banana boat dan donat boat dengan membayar Rp 25.000 per orang.
Tofografi yang relatif datar membuat sejumlah wisatawan memilih berkeliling pulau. Ada yang menyisir pantai atau berjalan kaki lewat di tengah pulau yang didominasi vegetasi hutan dengan jenis pohon seperti aru dan kelapa. Tak perlu takut tersesat karena di tengah hutan disediakan jalur pejalan kaki yang memudahkan wisatawan.
Di kawasan hutan ini juga terdapat obyek wisata pendukung, yaitu makam berusia ratusan tahun sepanjang empat meter yang sering dikunjungi wisatawan untuk berziarah. Makam itu diyakini milik Syekh Katik Sangko (kerabat Syekh Burhanuddin, ulama penyebar Islam di Minangkabau). Nama ulama tersebut dikaitkan dengan mitos asal mula nama Pulau Angso Duo, yakni petunjuk berupa awan berbentuk angsa yang membawa sang ulama datang dan menetap ke pulau itu.
Pulau Angso Duo memiliki pasir putih dan ombak yang tenang, pulau itu juga memiliki kekayaan bawah laut yang memesona. Di sisi timur pulau terdapat terumbu karang seperti jenis arcopora serta biota laut seperti teripang. Terdapat juga berbagai jenis ikan hias dan karang sehingga cocok untuk wisatawan yang gemar snorkeling dan menyelam.
Liburan ke Angso Duo ditutup dengan pemandangan yang menawan saat matahari akan terbenam. Langit yang menjadi jingga dan air laut yang tampak keperakan terkena senja terlihat begitu indah. Keindahan itu bahkan tetap bisa dinikmati saat kita berada di kapal atau ketika sampai lagi ke Pantai Gandoriah.
Pemerintah kota Pariaman berupaya mengembangkan wisata bahari, yaitu: Lima kawasan pantai, yakni Gandoriah, Cermin, Sunur, Kata, dan Teluk Belingis, serta empat pulau-pulau kecil, seperti Pulau Tangah, Pulau Kasiak, Pulau Ujung, termasuk Pulau Angso Duo. Saat ini, pemerintah kota tengah menyiapkan rencana induk (master plan) penataan pulau.Saat ini pemerintah kota Pariaman sedang membangun dermaga di pulau Angso Duo untuk memudahkan wisatawan.